UmmatMuslim.com - Ibnu Mas'ud radhiyallahu'anhu mengatakan; suatu ketika Nabi Shallallahu 'Alaihi Wa Sallam berkata kepadaku, "Bacakanlah Al-Qur'an kepadaku."
Maka kukatakan kepada beliau, "Wahai Rasulullah, apakah saya bacakan al-Qur'an kepada anda sementara Al-Qur'an itu diturunkan kepada anda?".
Maka beliau menjawab, "Sesungguhnya aku senang mendengarnya dibaca oleh selain diriku."
Maka akupun mulai membacakan kepadanya surat an-Nisaa'. Sampai akhirnya ketika aku telah sampai ayat ini,
فَكَيۡفَ إِذَا جِئۡنَا مِن كُلِّ أُمَّةِۭ بِشَهِيدٍ۬ وَجِئۡنَا بِكَ عَلَىٰ هَـٰٓؤُلَآءِ شَہِيدً۬ا
"Lalu bagaimanakah ketika Kami datangkan saksi bagi setiap umat dan Kami jadikan engkau sebagai saksi atas mereka." (QS. an-Nisaa' : 41).
Maka beliau berkata, "Cukup, sampai di sini saja." Lalu aku pun menoleh kepada beliau dan ternyata kedua mata beliau mengalirkan air mata." (HR. Bukhari [4763] dan Muslim [800]).
Masya Allah, sosok baginda Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam seharusnya menjadi panutan bagi kita semua sebagai umat muslim.
Hari-hari beliau dilalui dengan selalu mendakwahkan ini agama Islam tanpa mengenal lelah. Semua ini Rasulullah Shallallahu 'alaihi wasallam lakukan karena cintanya kepada umatnya.
Bahkan menjelang wafatnya pun beliau sering sebut-sebut umatnya. Beliau tak ingin umatnya masuk kedalam neraka, maka wajarlah Rasulullah mencucurkan air mata saat mendengarkan ayat diatas.
Namun hari ini kita sering mengaku sebagai umatnya Rasulullah, tapi sunnah-sunnah beliau ditinggalkan. Bahkan tak jarang diantara kita mengejek dan menghina sunnah-sunnah beliau, naudzubillah.
Wallahua'lam