Tahukah bahwa manusia memiliki keinginannya masing-masing dan kerap kali keinginannya itu jauh dari batas kemampuannya. Jadi manusia akan berusaha sebaik-baiknya untuk mendapatkan keinginannya itu.
Tetapi tidak jarang setelah berusaha sekuat tenaga dan dengan semua yang dimiliki ternyata tidak membuat manusia mampu mewujudkan semua keinginannya. Jika tidak dapat memenuhi keinginannya, manusia sering menggunakan istilah "andaikata"? Atau "seandainya".
Foto: rumahkeluargaindonesia.com
Tahukah kalian berandai-andai sebenarnya dilarang dalam Islam. Berikut firman Allah:
ٱلَّذِينَ قَالُواْ لِإِخۡوَٲنِہِمۡ وَقَعَدُواْ لَوۡ أَطَاعُونَا مَا قُتِلُواْۗ قُلۡ فَٱدۡرَءُواْ عَنۡ أَنفُسِڪُمُ ٱلۡمَوۡتَ إِن كُنتُمۡ صَـٰدِقِينَ
"(Orang munafik) merekalah yang mengatakan kepada saudara-saudaranya dan mereka tidak turut pergi berperang: "ANDAIKAN mereka mengikuti kita, tentulah mereka tidak terbunuh". Katakanlah: "Tolaklah kematian itu dari dirimu, jika kamu orang-orang yang benar." (QS. Ali Imran: 168).
يَقُولُونَ هَل لَّنَا مِنَ ٱلۡأَمۡرِ مِن شَىۡءٍ۬ۗ قُلۡ إِنَّ ٱلۡأَمۡرَ كُلَّهُ ۥ لِلَّهِۗ يُخۡفُونَ فِىٓ أَنفُسِہِم مَّا لَا يُبۡدُونَ لَكَۖ يَقُولُونَ لَوۡ كَانَ لَنَا مِنَ ٱلۡأَمۡرِ شَىۡءٌ۬ مَّا قُتِلۡنَا هَـٰهُنَاۗ قُل لَّوۡ كُنتُمۡ فِى بُيُوتِكُمۡ لَبَرَزَ ٱلَّذِينَ كُتِبَ عَلَيۡهِمُ ٱلۡقَتۡلُ إِلَىٰ مَضَاجِعِهِمۡۖ وَلِيَبۡتَلِىَ ٱللَّهُ مَا فِى صُدُورِڪُمۡ وَلِيُمَحِّصَ مَا فِى قُلُوبِكُمۡۗ وَٱللَّهُ عَلِيمُۢ بِذَاتِ ٱلصُّدُورِ
"Mereka (orang-orang munafik) berkata: 'Apakah ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini?'. Katakanlah: "Sesungguhnya urusan itu seluruhnya di tangan Allah". Mereka menyembunyikan dalam hati mereka apa yang tidak mereka terangkan kepadamu; mereka berkata: "Sekiranya ada bagi kita barang sesuatu (hak campur tangan) dalam urusan ini, niscaya kita tidak akan dibunuh (dikalahkan) di sini". Katakanlah: "Sekiranya kamu berada di rumahmu, niscaya orang-orang yang telah ditakdirkan akan mati terbunuh itu keluar (juga) ke tempat mereka terbunuh". Dan Allah (berbuat demikian) untuk menguji apa yang ada dalam dadamu dan untuk membersihkan apa yang ada dalam hatimu. Allah Maha Mengetahui isi hati." (QS. Ali Imran: 154).
Firman Allah diatas menjelaskan orang-orang munafik dahulu yang tidak mau ikut perang membela agama Allah, dengan alasan begini dan begitu karena takut. Sesugguhnya Allah menguji hambanya dengan yang seperti itu.
Terdapat hadits juga tentang hal ini Rasulullah SAW bersabda: "Orang mukmin yg kuat lebih baik dan lebih dicintai Allah daripada mukmin yang lemah tetapi masing masing memiliki kebaikan. Bersemangatlah meraih apa yg bermanfaat bagimu, mintalah pertolongan kepada Allah dan janganlah lemah. Jika sesuatu menimpamu jangan. Jika sesuatu menimpamu jangan katakan: 'Andaikan aku lakukan ini niscaya akan begini dan begini' tetapi katakan: 'Semua ini takdir Allah, Dia mengerjakan apa yg Dia kehendaki karena 'andaikan' membuka pintu bagi amalan setan (HR. Muslim: 2664)
Dari hadits diatas kita disuruh untuk tidak berandai-andai dan terus bersemangat meraih rahmat Allah SWT karena semua ini adalah takdir Allah. Dan sebagi muslim kita diwajibkan beriman kepada takdir baik dan takdir buruk sebagai mana yang ada pada rukun iman.
Tetaplah semangat karena setiap manusia juga memiliki takdir buruknya yang membedakannya adalah bagaimana kita tidak berputus asa dengan rahmat Allah, dan semoga kita diberi kemudahan untuk menjalaninya. Wallahua'lam [Mustafa/UmmatMuslim.com]