UmmatMuslim.com - Sering kita dengar kata-kata bahwa janji adalah utang. Hal tersebut dikatakan karena memang setiap janji yang kalian janjikan kepada orang lain dan akad yang kalian lakukan akan dimintai dimintai pertanggungjawabannya, apakah ia telah memenuhinya ataukah belum. Allah SWT memerintahkannya untuk memenuhi janji dan mejaga sumpah yang sudah ditegunhkan.
Allah SWT berfirman, "Dan penuhilah janji, sesungguhnya janji itu pasti diminya pertanggungan jawabnya." (Al-Isra' : 34)
Allah SWT berfirman, "Dan tepatilan perjanjian dengan Allah apabila kamu berjanji dan janganlah kamu melanggar sumpah setelah diikrarkan, sedang kamu telah menjadikan Allah sebagai saksimu (terhadap sumpah itu). Sesungguhnya, Allah mengetahui apa yang kamu perbuat." (An-Nahl:91)
Allah SWT berfirman, "Hai orang-orang yang beriman, penuhilah akad-akad itu." (Al-Maidah:1)
Ibnu Abbas berkata, yang dimaksud dengan perjanjian-perjanjian adalah segala yang Allah halalkan dan Allah haramkan, dan yang Allah tentukan didalam al-Qur'an, maka semua itu jangan kalian langgar. sedangkan Zaid bin Aslam berkata, Ia (perjanjian) ada enam: perjanjian dengan Allah, akad sumpah (half), akad syirkah, akad jual beli, akad nikah, dan akad sumpah (yamin).
Allah SWT sangat membenci orang-orang yang tidak menepati janjinya. hal itu dapat dilihat dari firman Allah SWT, "Wahai orang-orang beriman, kenapakah kamu mengatakan sesuatu yang tidak kamu kerjakan? Amat besar kebencian disisi Allah bahwa kamu mengatakan apa-apa yang tidak kamu kerjakan." (Ash-Shaff : 2-3)
Dalam hadits-hadits Rasululllah SAW juga mengkategorikan orang yang sering mengingkari janji merupakan ciri-ciri orang munafik.
Dari Abu Hurairah RA, Rasulullah SAW bersabda, "Ciri-ciri orang munafik ada tiga, jika berbicara ia berbohong, jika ia berjanji ia mengingkari, dan jika dipercaya ia berkhianat." (HR al- Bukhari dan Muslim), Dalam riwayat Muslim ditambahkan, "Meskipun ia berpuasa, mengerjakan shalat dan mengaku dirinya muslim."
Dari Abdullah bin Amru RA, Rasulullah SAW bersabda, "Ada empat perkara, barangsiapa yang empat perkara tersebut ada pada dirinya maka ia menjadi orang munafik sejati, dan jika salah satu sifat dari empat perkara tersebut ada pada dirinya maka pada dirinya terdapat satu sifat kemunafikan sampai ia meninggalkannya; Jika dipercaya ia khianat, jika berbicara ia berbohong, jika berjanji ia melanggar, dan jika berselisih ia licik." (HR. al-Bukhari dan Muslim)
Ingatlah orang-orang munafik ini sangat dibenci oleh Allah SWT dan mereka diancam akan dimasukkan kedalam Neraka dan kekal didalamnya. Semoga kita dilindung oleh Allah SWT dari sifat-sifat yang mengatarkan kita pada sifat kemunafikan.
Allah SWT berfirman, "Orang-orang munafik laki-laki dan perempuan, sebagian dengan sebagian yang lain adalah sama, mereka menyuruh berbuat yang munkar dan melarang berbuat yang ma'ruf dan mereka menggenggamkan tanganya, mereka telah lupa kepada Allah, maka Allah melupakan mereka. Sesungguhnya orang-orang munafik itu adalah orang-orang yang fasik. Allah mengancam orang-orang munafik laki-laki dan perempuan dan orang-orang kafir dengan neraka Jahannam, mereka kekal didalamnya. Cukuplah neraka itu bagi mereka, dan Allah melaknati mereka, dan bagi mereka azab yang kekal." (At-Taubah : 67-68)
Wallahu a'lam
sumber :
Imam an-Nawawi, "Riyadhus Shalihin", Ummul Qura, Jakarta, 2016.