Dahsyatnya Malaikat Maut Saat Mencabut Nyawa Seseorang



Kematian adalah momok yang paling menakutkan untuk orang pada zaman sekarang ini. Tetapi banyak yang melupakannya, gemerlap hidup dunia melalaikan dalam mengingat kematian bahkan dalam hadits dari Ibnu Umar radhiyallaahu 'anhuma berkata, "Suatu hari aku duduk bersama Rasulullah shallallaahu 'alaihi wa sallam, tiba-tiba datang seorang lelaki dari kalangan Anshar, kemudian ia mengucapkan salam kepada Nabi shallallaahu 'alaihi wa sallam dan bertanya, 'Wahai Rasulullah, siapakah orang mukmin yang paling utama?' Rasulullah menjawab, 'Yang paling baik akhlaqnya'. Kemudian ia bertanya lagi, 'Siapakah orang mukmin yang paling cerdas?'. Beliau menjawab, ‘Yang paling banyak mengingat mati, kemudian yang paling baik dalam mempersiapkan kematian tersebut, itulah orang yang paling cerdas." (HR. Ibnu Majah, Thabrani, dan Al Haitsamiy. Syaikh Al Albaniy dalam Shahih Ibnu Majah 2/419 berkata : hadits hasan)


Dari hadits diatas kita lihat orang yang paling cerdas di dunia ini bukan orang yang memiliki ilmu yang banyak, harta,jabatan dan sebagainya tetapi orang yang selalu mengingat kematian dan mempersiapkannya.

Kematian itu hal yang pasti dirasakan yang hidup dan telah ditentukan waktunya. jadi sebaiknya kita menyiapkan kematian kita dengan banyak berbuat amal saleh karena dashatnya proses kematian tersebut.

Sabda Rasulullah SAW: "Sakaratul maut itu sakitnya sama dengan tusukan tiga ratus pedang" (HR Tirmidzi)

Sabda Rasulullah SAW: "Kematian yang paling ringan ibarat sebatang pohon penuh duri yang menancap di selembar kain sutera. Apakah batang pohon duri itu dapat diambil tanpa membawa serta bagian kain sutera yang tersobek?" (HR Bukhari)

Dari hadits diatas lihatlah betapa dashsyatnya malaikat maut mencabut nyawa kita sampai sakitnya sama dengan ditusuk 300 pedang dan yang paling ringan ibarat sebatang pohon yang penuh duri menancap di kain sutera yang ditarik. Untuk itu sepatut nya kita mempersiapkan diri menghadapi kematian. hal ini juga dijelaskan dalam firman Allah SWT yang artinya:

وَلَوۡ تَرَىٰٓ إِذِ ٱلظَّـٰلِمُونَ فِى غَمَرَٲتِ ٱلۡمَوۡتِ وَٱلۡمَلَـٰٓٮِٕكَةُ بَاسِطُوٓاْ أَيۡدِيهِمۡ أَخۡرِجُوٓاْ أَنفُسَڪُمُ‌ۖ ٱلۡيَوۡمَ تُجۡزَوۡنَ عَذَابَ ٱلۡهُونِ بِمَا كُنتُمۡ تَقُولُونَ عَلَى ٱللَّهِ غَيۡرَ ٱلۡحَقِّ وَكُنتُمۡ عَنۡ ءَايَـٰتِهِۦ تَسۡتَكۡبِرُونَ

"Alangkah dahsyatnya sekiranya kamu melihat di waktu orang-orang yang zalim (berada) dalam tekanan-tekanan sakratul maut, sedang para malaikat memukul dengan tangannya, (sambil berkata): "Keluarkanlah nyawamu". Di hari ini kamu dibalas dengan siksaan yang sangat menghinakan, karena kamu selalu mengatakan terhadap Allah (perkataan) yang tidak benar dan (karena) kamu selalu menyombongkan diri terhadap ayat-ayat-Nya." (QS Al-An'am 6:93)

Alangkah buruknya kematian kita jika kita seorang kafir dan fasik yang suka menzalimi orang bahkan sombong dimuka bumi ini. Semoga kita diberi kemudahan untuk tetap hidup dengan mengingat kematian dan terus berusaha mempersiapkannya. Jangan sampai kita sibuk memikirkan cara HIDUP ENAK sampai lupa memikirkan MATI ENAK. Wallahu a'lam [Mustafa/UmmatMuslim.com]

Back To Top