Ancaman Bagi Orang Yang Tidak Mengakui Ayahnya dan Nasabnnya



UmmatMuslim.com - Ayah adalah orang tua kita yang  harus kita hormati. Ayah merupakan jalur keturunan kita sebagai manusia. bagaimanapun keadaan ayah kita kita tetap wajib berbakti kepadanya selama tidak melanggar syariat agama islam. 



Tetapi pada zaman sekarang ini banyak kita liat fenomena dimasyarakat seorang anak yang tidak mengakui ayahnya hanya karena status sosial anak yang setelah dewasa lebih tinggi ataupun seorang ayah yang mungkin memiliki sedikit kekurangan dalam hal fisik sehingga sang anak ini tidak mau mengakui ayahnya kepada masyarakat hanya karena malu. 

Tahukah anda bahwa hal tersebut dilarang dalam islam???

Abu Dzar RA mendengar Rasulullah SAW bersabda, "seorang lelaki yang mengaku (memiliki nasab) kepada selain ayahnya padahal ia mengetahuinya maka ia telah ingkar. Dan barang siapa yang mengaku (memiliki nasab) pada suatu kaum padahal ia tidak memiliki nasab dengan mereka maka hendaklah ia menepati tempatnya di neraka." (HR. al-Bukhari)

Abu Hurairah RA berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Kalian jangan mengingkari (nasab kepada) ayah-ayah kalian, karena orang yang mengingkari (nasab kepada) ayahnya berarti telah berbuat kekufuran." (HR. al-Bukhari)

itulah ancaman bagi seseorang yang tidak mengakui ayahnya. ingatlah kita sebagai anak wajib berbakti kepada orang tua kita dan memperlakukannya dengan baik selama tidak melanggar perintah dan syariat agama islam. jangan sampai hanya karena malu keduniaan kita mendapatkan kehinaan kelak diakhirat.

Hadits Sa'ad bin Abu Waqqash dan Abu Bakrah, Sa'ad bin Abu Waqqash berkata, "Saya mendengar Rasulullah SAW bersabda,'Barang siapa mengaku memiliki nasab kepada selain ayahnya dan ia tahu itu bukan ayahnya maka surga haram untuknya.'"
Lalu hadits ini dibacakan kepada Abu Bakrah, kemudian ia berkata, "Kedua telingaku mendengarnya dan hatiku menyadarinya dari Rasulullah SAW." (HR. al-Bukahri)

Wallahu a'lam

Sumber:
Muhammad Fuad Abdul Baqi, "Al-Lu'lu' Wal Marjan (Mutiara Hadits Sahih Bukhari Muslim)", Ummul Qura, Jakarta Timur, 2015


Back To Top