Jangan Hilangkan Rasa "Malumu"



UmmatMuslim.com - Kita Sering mendengarkan kata-kata Malu bagian dari iman. Hal tersebut memang benar adanya karena dengan sifat malu dapat mencegah pemiliknya dari mengerjakan perkara-perkara yang buruk dan akhlak yang tercela serta memotivasinya untuk berakhlak mulia dan luhur.



Dari Ibnu Umar RA, bahwa Rasulullah SAW pernah menjumpai seorang laki-laki dari Anshar yang saat itu sedang menasihati saudaranya lantaran sikap malunya. maka Rasulullah SAW bersabda, "Biarkan dia, karena sesungguhnya malu adalah bagian dari iman." (Muttafaq 'alaih) 

Dari Imran bin Hushairi RA, ia berkata, Rasulullah SAW bersabda, "Malu itu tidak mendatangkan sesuatu selain kebaikan." (Muttafaq 'alaih)

Karena rasa Malu ini sebagian salaf berkata, 'Aku melihat kemaksiatan merupakan kehinaan sehingga aku meninggalkannya demi menjaga kehormatan diri, dan mustahil kemaksiatan menjadi agamaku'. hal ini dimaksud bahwa rasa malu dapat menghidarkan diri kita dari melakukan kemaksiatan yang mengantarkan kita kepada kehinaan.

Dari Abu Sa'id Al Khudri RA, ia berkata, "Rasulullah SAW adalah orang yang sangat pemalu, lebih malu dari gadis dalam pingitan. Jika beliau melihat sesuatu yang tidak beliau senangi maka kami dapat mengetahuinya dari wajah beliau." (Muttafaq 'alaih).

Para Ulama berkata hakikat sifat malu adalah akhlak yang mendorong untuk meninggalkan hal-hal buruk dan mencegah dari melalaikan hak orang-orang yang memiliki hak, bukan malu untuk melakukan hal yang sebaliknya yaitu melakukan kebaikan. Kami meriwayatkan dari Abul Qasim Al-Junaid, ia berkata, 'Malu adalah penglihatan terhadap nikmat dan penglihatan terhadap cela, sehingga muncullah diantara keduanya sebuah keadaan yang disebut dengan malu.'

Wallahu a'lam

Sumber:
Imam An-Nawawi, "Riyadhus Shalihin", Ummul Qura, Jakarta, 2016. 


Back To Top