Bolehkah Umat Islam Ikut Merayakan Tahun Baru Masehi?



Tahun baru adalah perayaan besar besaran yang dilakukan manusia setiap tahunnya diseluruh dunia. Tentunya tahun baru ini mengikuti tanggal masehi yang banyak digunakan salah satunya digunakan di negara kita ini Indonesia.


Perayaan semacam ini tentu sangat dinanti-nanti di Indonesia karena dirayakan dengan sangat megah, ramai, dan dihias dengan sangat menarik. Namun tahukah anda bahwa perayaan tahun baru memiliki banyak keburukan apalagi kalau dilihat dari sisi agama Islam.

Keburukan merupakan hal yang dibenci dalam Islam, namun kenapa masih banyak umat muslim yang melakukannya? Padahal telah jelas keburukan itu seperti perayaan tersebut bid'ah, pemborosan, melalaikan dari ibadah wajib, meniru orang kafir, begadang tanpa hajat, dan sebagainya. Dari situ dapat kita simpulkan bahwa perayaan tahun baru itu haram karena meniru-niru orang kafir itu bisa membawa kita kepada kesyirikan.

Berikut dalil-dalil yang sebaiknya kita pegang untuk tidak melakukan perayaan yang sia-sia itu.

"Barang siapa yang mengada-adakan amal dalam agama kami ini padahal bukanlah bagian dari agama maka amal tersebut tertolak"  (HR. Bukhari dan Muslim)

"Kiamat tidak akan terjadi hingga umatku mengikuti jalan generasi sebelumnya sejengkal demi sejengkal, sehasta demi sehasta" Lalu ada yang menanyakan pada Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam, "Apakah mereka itu mengikuti seperti Persia dan Romawi?" Beliau menjawab, "Selain mereka, lantas siapa lagi?" (HR. Bukhari no. 7319, dari Abu Hurairah)

"Barangsiapa yang menyerupai suatu kaum, maka dia termasuk bagian dari mereka" (HR. Ahmad dan Abu Daud. Syaikhul Islam dalam Iqtidho' (1/269) mengatakan bahwa sanad hadits ini jayid/bagus. Syaikh Al Albani mengatakan bahwa hadits ini shohih sebagaimana dalam Irwa’ul Gholil no. 1269)

"Dan janganlah kamu menghambur-hamburkan (hartamu) secara boros. Sesungguhnya pemboros-pemboros itu adalah saudara-saudara syaitan" (Qs. Al Isro’: 26-27)

Tapi mereka yang fasik biasa berdalih bahwa ini kan bukan berupa ibadah agama tertentu? Tahukah engkau bahwa perayaan tahun baru itu sejarahnya dibuat oleh bangsa romawi yang kafir. Sementara kaum yahudi kalau ingin beribadah memanggil jemaatnya dengan meniup terompet persis sama yang dilakukan sebagian besar ummat muslim saat perayaan tahun baru masehi.

Belum lagi menghamburkan uang untuk kembang api yang memiliki lebih banyak keburukan dan dapat melalaikanmu dari shalat malammu atau bahkan shalat subuhmu yang wajib. Wallahu A'lam

Back To Top