Adakah Sumpah Pocong Dalam Islam?



UmmatMuslim.com - Sumpah pocong adalah sumpah yang dilakukan oleh seseorang dalam keadaan terbalut kain kafan seperti layaknya orang yang telah meninggal (pocong). Sumpah ini tak jarang dipraktekkan dengan tata cara yang berbeda, misalnya pelaku sumpah tidak dipocongi tapi hanya dikerudungi kain kafan dengan posisi duduk. Hal ini biasa dilakukan masyarakat jika ada perselisihan antara seseorang dengan orang lain hingga berlarut-larut tanpa ada jalan keluar. Sumpah ini merupakan tradisi lokal yang masih kental menerapkan norma-norma adat.


Sumpah ini dilakukan untuk membuktikan suatu tuduhan atau kasus yang sedikit atau bahkan tidak memiliki bukti sama sekali. Konsekuensinya, apabila keterangan atau janjinya tidak benar, yang bersumpah diyakini mendapat hukuman atau laknat dari Tuhan.

Sumpah pocong sebenarnya tradisi yang dilakukan masyarakat yang tidak bertanggung jawab. Entah darimana tradisi tersebut bahkan ada yang bilang bahwa biasanya yang melakukan sumpah pocong tersebut adalah orang yang beragama Islam. Sedangkan telah jelas bersumpah selain atas nama Allah SWT itu diharamkan dan diancamkan kita akan kufur dan syirik.

Hadits dari Umar ibnu Khattab, Rasulullah shallallahu 'alaihi wasallam bersabda, "Barangsiapa bersumpah dengan selain Allah maka ia telah kufur atau syirik." (HR Tirmidzi)

Dalam hadits lain disebutkan bahwa orang-orang Yahudi mendatangi Nabi shallallahu 'alaihi wasallam, lalu Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam berkata, "Sesungguhnya kalian telah berbuat syirik, kalian mengatakan, 'Atas kehendak Allah dan kehendakku' dan kalian mengatakan, 'Demi Ka'bah'…" (HR. Nasa'i dari Qutailah)

Dari kedua hadits diatas jelas bahwa larangan bersumpah dengan Selain Allah bahkan bersumpah atas dasar ka'bah pun dilarang sebagaimana kita tahu bahwa ka'bah bangunan yang memiliki keutamaan dimata Allah. Dan tidak ada dalil atas sumpah pocong dalam Islam.

Jadi bagaimana mungkin sumpah pocong itu dibenarkan dalam Islam. Kita sebagai ummat muslim seharusnya tahu bahwa syarat mutlak ibadah ialah harus ikhlas dan sesuai dengan tuntunan Rasulullah SAW yang telah menjadi suri tauladan kita semua sebagai manusia terbaik agar ibadah yang kita lakukan dapat diterima oleh Allah SWT. Wallahu a'lam [Mustafa/UmmatMuslim.com]

Back To Top