Kisah Nabi Musa Menampar Malaikat Maut



UmmatMuslim.com - Kita tahu bahwa Nabi Musa AS adalah salah satu utusan Allah yang diutus untuk ummatnya yaitu bani Israil. Kisah yang terkenal dari Nabi Musa AS yaitu mujizat yang diberikan kepada Allah SWT yang mampu membelah lautan dan berhasil kabur dari kejaran Firaun dan pasukannya. Tapi tahukah kalian bagaimana kematian Nabi Musa  AS. berikut hadits yang menjelaskannya.


Dari Abi Hurairah radliyallaahu ta'ala 'anhu ia berkata: Telah bersabda Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam:

"Malaikat Maut mendatangi Nabi Musa 'alaihis-salaam. Maka ia (Malaikat Maut) berkata berkata kepadanya: 'Penuhilah panggilan Tuhanmu!'. 

Maka Nabi Musa 'alaihis salaam pun menampar muka Malaikat Maut sehingga matanya keluar. Kemudian Malaikat Maut kembali kepada Allah ta'ala dan berkata: 'Sesungguhnya Engkau telah mengutusku kepada seorang hamba yang tidak menginginkan kematian. Ia telah membuat mataku keluar'. Maka Allah ta'ala mengembalikan mata Malaikat Maut dan berfirman: 'Kembalilah kepada hamba-Ku (yaitu Musa) kemudian katakan kepadanya: Apakah engkau masih ingin hidup? Jika engkau masih ingin hidup, maka letakkan tanganmu di atas punggung sapi jantan. Setiap bulu yang dapat engkau tutupi dengan tanganmu, maka kamu hidup (bertambah umur) setahun'. 

Musa bertanya: 'Kemudian apa ?. 

Allah berfirman: 'Kemudian engkau mati'. 

Maka Musa pun berkata: 'Jika demikian, sekarang (waktunya)! Wahai Rabb-ku, rupa-rupanya ajalku telah dekat. Maka dekatkanlah aku ke tanah suci sejauh jarak lemparan dengan menggunakan batu". 

Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam bersabda: "Demi Allah, seandainya aku berada di dekatnya, tentu aku tunjukkan kepadamu kuburnya yang terletak di sebelah jalan di sisi bukit pasir merah" [HR. Al-Bukhari no. 1274, 3226; Muslim no. 2372; An-Nasa’i no. 2089; Ahmad no. 7634, 8157, 8601, 10917; Ibnu Hibban no. 6223, 6224; dan yang lainnya. Ini adalah lafadh Muslim].

Ada banyak pendapat para ulama mengenai hadits ini. Berikut salah satu pendapat ulama tersebut.

"Sebagian ahli bid'ah dan golongan Jahmiyah telah mengingkari hadits ini seraya berkata: 'Tidak peduli entah Musa mengenal Malaikat Maut tersebut atau tidak. Apabila mengenalnya, berarti Musa telah melecehkan kedatangannya. Dan bila tidak mengenalnya, maka riwayat yang menyebutkan bahwa malaikat tersebut datang kepada Musa dalam bentuk yang dapat dilihat mata, tidaklah berarti apa-apa sedikitpun. Tambah lagi, Allah tidak menegakkan hukum qishash bagi Malaikat tersebut, karena perilaku Musa. Padahal Allah tidak pernah mendhalimi siapapun."

(Menanggapai perkataan ini), Ibnu Khuzaimah menjelaskan: "Ini adalah hujatan orang yang telah dibutakan pandangannya oleh Allah. Makna hadits ini sudah benar. Allah tidak mengutus Malaikat Maut untuk mencabut nyawa Musa 'alaihis-salaam saat itu juga, tetapi Allah mengutusnya sebagai ujian dan cobaan sebagaimana Allah memerintahkan kekasih-Nya (Nabi Ibrahim 'alaihis-salaam) untuk menyembelih putranya, namun tidak mewujudkannya.

Seandainya Malaikat itu bertujuan mencabut nyawa saat itu, tentu dia akan melaksanakannya ketika Musa menamparnya. Tamparan tersebut diperbolehkan bagi diri Nabi Musa 'alaihis-salaam, karena beliau melihat orang asing yang memasuki rumahnya. Sementara waktu itu beliau tidak mengetahui kalau yang datang tersebut adalah Malaikat Maut.

Rasul shallallaahu 'alaihi wasallam telah memperbolehkan untuk mencongkel mata orang yang mengintip rumah orang tanpa ijin. Sungguh mustahil bila Musa mengetahui bahwa dia adalah Malaikat Maut lalu menamparnya hingga matanya keluar. Sungguh telah datang beberapa malaikat kepada Nabi Ibrahim 'alaihis-salaam sedang beliau awal kalinya tidak mengenal mereka. Seandainya tahu, tidak mungkin beliau menyuguhkan daging panggang kepada mereka, karena malaikat tidaklah makan. Demikian pula seorang malaikat yang pernah datang kepada Maryam dan ia tidak mengenalnya. Seandainya tahu, tidak mungkin Maryam berlindung darinya. Demikian pula dua malaikat pernah datang kepada Nabi Dawud alaihis-salaam dalam bentuk manusia yang sedang bersengketa di sisinya, sedang beliau tidak mengenalnya. Demikian pula datangnya Jibril kepada Nabi Rasulullah shallallaahu 'alaihi wasallam dan bertanya kepada beliau tentang iman, sedang beliau shallallaahu 'alaihi wasallam tidak mengenalnya.

Beliau bersabda: "Jibril tidak pernah datang dalam bentuk rupa apapun melainkan aku mengetahuinya, kecuali kali ini". Dengan demikian, lantas mengapa dianggap mustahil bila Musa tidak mengenal Malaikat Maut yang masuk ke rumahnya?

Semoga kita dapat mengambil pelajaran dari kisah tersebut dan menguatkan iman kita.

[Sumber: ahlalhdeeth.com]

Wallahu a'lam [Mustafa/UmmatMuslim.com]

Back To Top